29 March 2013

“KORUPTOR ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI”


Sungguh heran nasib bangsa ini tidak pernah habisnya dengan semua problematika yang sangat merugikan penghuni bangsa dan negara ini. Kita tidak akan pernah tahu kasus – kasus seperti apa yang akan menimpa para penggerogot – penggerogot bangsa ini. Sebagai contoh kasus dugaan suap impor daging sapi, kasus suap wisma atlet, kasus simulator SIM yang dilakukan perwira tinggi POLRI. Korupsi sudah mendarah daging di negeri ini, semua kalangan pasti pernah terlibat di dalamnya. Bahkan dalam proses pengadaan Al-Qur’an  di Kementerian Agama pun harus dikorupsi juga. Entah apa yang dipikirkan para pelaku praktek perbuatan keji itu, mungkin mereka merasa bahwa kemewahan duniawi, keserakahan, dan kebahagian yang didapat dengan cara yang bathil akan bermanfaat bagi dirinya, padahal itu akan menyengsarakaan dirinya dan keluarganya yang menikmati uang haram tersebut.
Korupsi itu banyak macamnya, jika kita browsing kemudian kita searching di google dengan mengetikkan kata korupsi saja maka akan banyak tampil penafsiran tentang korupsi ini. Kita sebagai mahasiswa harus mengetahui betul apa yang dimaksud dengan korupsi ini, jangan sampai kita sebagai kaum intelek tidak tahu betul mengetahui betapa dekatnya kita dengan korupsi ini, atau kita bisa ikut – ikutan dalam korupsi berjemaah yang akan menyengsarakan diri kita sendiri maupun orang lain. Sejatinya seseorang itu korupsi karena ia memang benar – benar melakukan korupsi, bukan karena dia di tangkap KPK atau pun ketahuan oleh publik.
Oleh karena kita sebagai mahasiswa, kita memang harus sadar betul dan paham dengan kondisi negara kita yang serba carut – marut ini. Kekacauan yang terjadi sudah sangat sistematis sehingga, butuh waktu yang panjang untuk membenahi ini semua, bila kondisi seperti sekarang ini kita pertahankan, tidak ada perubahan yang signifikan yang tentu itu sangat diharapkan dari kaum intelek seperti kita mahasiswa ini. Sebagai seseorang yang bertanggung jawab dalam perubahan, sudah barang tentu kita digadang – gadangkan sebagai agent of change  perubahan yang dimaksud bukanlah perubahan yang dinampakkan dengan kacamata seseorang, namun lebih dari itu, kita mengharapkan perubahan disini memang harus totalitas dalam berubah.

0 komentar:

Post a Comment