20 March 2011

SEKELUMIT CELOTEHAN

By : RABI'AH SURRIA 

Seperti di dalam mimpi,masa laluku kembali padaku.Kini aku menghadapi diriku dan rumahku yang sesungguhnya.
            Masa laluku tampak benar-benar konyol bagiku karena aku menyadari bahwa semua rasa sakit dan penderitaan yang kualami,aku sendiri yang mengundangnya.Aku sendirilah yang bertanggung jawab atas manis pahitnya pengalaman-pengalaman hidupku---sukacita dan penderitaan,tawa dan tangis,kesenangan dan kesengsaraan.Semua itu seperti ombak lautan yang luas---tak mampu menyentuh kedalaman.
Pengalaman pengalaman ini datang dan pergi tanpa menyentuh diriku yang sebenarnya.Mereka seperti guru yang kepadanya kita pergi belajar,tapi tidak untuk tinggal bersama---penting,tapi sementara.
            Aku beruntung karena tak sadar akan apa yang telah kupelajari selama waktu petualanganku,sebab itu akan membuat permainan ini tak lengkap dan tak meyakinkan.Itu juga bisa membuat penderitaanku tak tertahankan.Kini aku menyadari bahwa kebenaran dari “ketidaktahuan adalah kebahagiaan” , dan ketidaktahuanlah yang membuat hidup ini berlanjut dengan mulus.Tanpanya,hidup ini tak akan berlanjut,atau akan terlalu menyakitkan untuk dijalani.Saat itulah akupun menyadari bahwa “pengetahuan tanpa keterampilan itu penderitaan”.Aku belajar tentang diriku yang sebenarnya dalam momen pewahyuan dan aku akan mengisahkannya.
            Aku sudah bosan dengan hidup tanpa gairah yang kulalui di daratan ini.Aku mengenal setiap sudut dan celah,setiap penghuni---pikiran dan permainan mereka.Tak ada sesuatu yang spektakuler yang terjadi di sana,atau sesuatu yang yang diharapkan terjadi.Hanya mereka yang baru datang, dan itupun hanya sedikit yang membawa perubahan.Seorang pemimpin yang menyesatkan pernah mengatakan padaku bahwa teman-teman yang lebih menyenangkan pergi ke daratan lain karena kehidupan aneh yang mereka miliki di masa lalu.Dan juga,keberagaman dari tempat lain itu menarik lebih banyak pikiran eksperimental daripada yang bisa ditarik oleh daratan kami.Apa pun alasannya,kami memiliki hidup yang monoton.
            Jika ada pendatang baru,aku sebagai yang muda mengelilingi mereka untuk mendengarkan kisah-kisah mereka yang sangat menarik,Namun,pengalaman yang menyenangkan dari teman-teman ini biasanya justru membuatku merasa lebih kesepian dan tersesat.Aku terkejut ketika mendapati bahwa sekarang,saat ini langkahku sudah bisa---dapat dikatakan jauh sekali dari yang dulu-dulu.Dan begitu terkejutnya aku ketika menemukan banyak sekali orang-orang disekitarku yang mengenalku dengan baik atau tidak,hampir sebagian besar dari mereka semua mengikuti perjalanan hidupku dengan baik,dan detail.
            Kini aku sadar mengapa aku mulai begitu merindukan petualangan.Penggalan untaian kalimat seperti “bersenang-senang,dosa,ketakutan,ketamakan” biasanya menggantung seperti jaring laba-laba di sisi yang jernih dari pikiranku.Aku bertanya-tanya tentang makna istilah-istilah ini dan mengapa kami tidak mengalami ini di daratan kami.Adakah yang lebih dari yang kutahu?Aku merasa bahwa aku harus mengalaminya supaya menjadi utuh.Aku tahu bahwa aku harus meninggalkan tempat ini dan mencari apa yang dimiliki mahluk lain di daratan mereka.

            Keinginanku yang kuat untuk mengalami HIDUP telah menciptakan kehampaan dalam diriku. Antusiasme yang berasal dari kepercayaan diri yang berlebihan bisa fatal.Kejadian yang mengikutinya bisa jadi tragis dan juga lucu.


            Selanjutnya kau tahu.

            Aku bertanya berapa banyak yang sepertiku berkelana menjelajahi hidup?

            Aku bangkit,dan kemudian terjatuh,merasa sangat malu.Beberapa bayangan dari masa laluku muncul di hadapanku dan menertawakan dengan keji karena keadaanku yang menyedihkan.Namun aku telah belajar dari pengalaman---tidak ada lagi jawaban yang tepat atau kata-kata kemarahan pada cemoohan mereka.Aku tahu akibatnya mengerikan.Mahluk-mahluk ini hanya muncul jika aku memikirkan mereka.

Ketakutan.Kau adalah ciptaanku dan juga penjaraku.Kau adalah rintangan terakhir antara aku dan kebebasanku.Sekali lagi aku berkonsentrasi pada keinginan tunggalku untuk bebas.Aku menjadi kosong.Itulah sejauh ini yang dapat kuingat.Kurasa aku selalu dapat mendengar helaan nafas alam.Bumi bergetar dan Laut menggumami satu sama lain.

SULIT BAGIKU UNTUK MENGGAMBARKAN APA YANG TERJADI ATAU APA YANG TERTINGGAL SESUDAH SESUATU TERJADI.
SESUNGGUHNYA TAK ADA SEORANG PUN DI ALAM SEMESTA INI YANG BIASA.kebanyakan dari mereka tak mengetahui hal ini---beberapa saja merasakan ini dalam diri mereka---tapi sebagian besar tak peduli.

Aku akan menyatu dengan diriku yang sesungguhnya,rumahku yang sesungguhnya dan teman-temanku yang sesungguhnya.

0 komentar:

Post a Comment