Sedekah, berasal dari bahasa Arab shadaqah (kayak lagunya Maramis Voice neh.
Hehe) yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada
orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah
tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai
kebajikan yang mengharap ridha Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam
pengertian di atas oleh para fuqaha (ahli fiqih) disebut shadaqah at-tawawwu'
(sedekah secara spontan dan sukarela).
Pernah diceritakan pada saat Nabi Ayub AS sedang mandi, tiba-tiba datanglah
seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Nabi Ayub AS kemudian
menepis-nepis lengan baju yang dikenakannya agar belalang tersebut jatuh.
Lantas Allah SWT berfirman, "Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu
menjadi kaya?". Kemudian Nabi Ayub AS menjawab, "Ya benar, wahai Sang
Pencipta. Demi keagunganMu apalah makna kekayaan tanpa keberkahanMu"
Kisah di atas memiliki hikmah dan menegaskan betapa pentingnya keberkahan
dalam rezeki yang dikaruniakan Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti
apapun tanpa ada keberkahan di dalamnya. Adanya keberkahan di dalam harta dan
rezeki, meski sedikit akan dapat terasa tercukupi. Sebaliknya, jika keberkahan
dalam rezeki tersebut tidak ada, meskipun banyak akan terasa sempit dan
meyusahkan. Agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi berkah,
Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap awal pagi, semasa
terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu
menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan
hartanya karena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang
menahan hartanya'."
Sedekah/shadaqah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT.
Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan
merugi di dunia dan di akhirat karena tidak memiliki keberkahan.
Keutamaan dan manfaat sedekah tak bisa dipandang sederhana.
Ibadah ini bahkan dikatakan sebagai salah satu ibadah yang bisa menyelesaikan
segala bentuk urusan dan permasalahan manusia di muka bumi. Percayakah antum
keutamaan dan manfaat sedekah sedemikian rupa? Sedekah merupakan bentuk
investasi kita kepada Allah, jadi sangat tidak sesuai dengan hitung-hitungan
bisnis dengan manusia. Dalam matematika, 1-1=0, namun dalam ilmu shadaqah
1-1=10. Ini bisa saja terjadi atas izin Allah SWT, sebab sedekah merupakan
bentuk ibadah kita kepadaNya.
Berikut beberapa keutamaan dan manfaat sedekah:
1. Sedekah dapat mengundang datangnya rezeki.
Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Al Qur'an bahwa Dia akan membalas
setiap kebaikan hambaNya dengan 10 kebaikan, bahkan dalam ayat lain dinyatakan
700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, "Pancinglah rezeki
dengan sedekah."
2. Sedekah dapat menolak bala.
Rasulullah SAW bersabda, "Bersegeralah bersedekah, karena yang namanya
bala tidak pernah bisa mendahului sedekah."
3. Sedekah dapat menyembuhkan penyakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah sedekah, sebab sedekah bisa
memanjangkan umur.
Selain itu, orang yang rajin bersedekah jiwanya akan menjadi tenang dan tentram
sebab ia telah melakukan sebuah pahala. Ketenangan dan ketenteraman jiwa
tersebut akan berimbas pada aspek kesehatan seseorang.
4. Sedekah membuat kita kaya.
Tidak ada orang yang menjadii miskin lantaran bersedekah. Sebaliknya, orang
yang rajin bersedekah justru akan semakin dibukakan pintu rezekinya, sebab ia
telah membantu orang lain yang berada dalam kesulitan.
5. Mendapat balasan pahala dan surga.
Keutamaan dan manfaat sedekah yang paling diharapkan oleh manusia tentu saja
adalah imbalan surga. Inilah harapan akhir seorang manusia melakukan berbagai
macam bentuk ibadah.
Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab Allah SWT mencintai orang-orang yang
bersedekah. Kalau Allah sudah mencintai seorang hambaNya, maka tidak ada
persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada pemintaan dan doa yang Allah
tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut
meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah, InsyaAllah..
Kekuatan dan kekuasaan Allah SWT jauh lebih besar dari persoalan yang
dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatynya, masihkah kita
belum juga tergerak untuk menicntai sedekah?
Wallahu a'lam bishshawab
Pengertian
Sedekah
|
Sedangkan “Sedekah“ secara bahasa berasal dari akar
kata (shodaqa) yang terdiri dari tiga huruf : Shod- dal- qaf, berarti sesuatu
yang benar atau jujur. Kemudian orang Indonesia merubahnya menjadi Sedekah.
Sedekah bisa diartikan mengeluarkan harta di jalan
Allah, sebagai bukti kejujuran atau kebenaran iman seseorang. Maka Rasulullah
menyebut sedekah sebagai burhan (bukti), sebagaimana sabdanya :
وعن أبي مالكٍ الحارث بن عاصم الأشعريِّ – رضي الله
عنه – ، قَالَ : قَالَ رسولُ الله – صلى الله عليه وسلم – : الطُّهُورُ شَطْرُ
الإِيمان ، والحَمدُ لله تَمْلأُ الميزَانَ ، وَسُبْحَانَ الله والحَمدُ لله
تَملآن – أَوْ تَمْلأُ – مَا بَينَ السَّماوات وَالأَرْضِ، والصَّلاةُ نُورٌ ،
والصَّدقةُ بُرهَانٌ ، والصَّبْرُ ضِياءٌ ، والقُرْآنُ حُجةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
.كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائعٌ نَفسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُها رواه
مسلم
Dari Abu Malik Al harits Bin Ashim Al as’ariy ra..
ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Suci adalah sebagian dari iman, membaca
alhamdulillah dapat memenuhi timbangan, Subhanallah dan Alhamdulillah dapat
memenuhi semua yang ada diantara langit dan bumi, salat adalah cahaya,
sedekah itu adalah bukti iman, sabar adalah pelita dan AlQuran untuk
berhujjah terhadap yang kamu sukai ataupun terhadap yang tidak kamu sukai.
Semua orang pada waktu pagi menjual dirinya, kemudian ada yang membebaskan
dirinya dan ada pula yang membinasakan dirinya.” (HR. Muslim).
Sedekah bisa diartikan juga dengan mengeluarkan
harta yang tidak wajib di jalan Allah. Tetapi kadang diartikan sebagai
bantuan yang non materi, atau ibadah-ibadah fisik non materi, seperti
menolong orang lain dengan tenaga dan pikirannya, mengajarkan ilmu,
bertasbih, berdzikir, bahkan melakukan hubungan suami istri, disebut juga
sedekah. Ini sesuai dengan hadits :
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه أنَّ ناساً قالوا : يَا
رَسُولَ الله ، ذَهَبَ أهلُ الدُّثُور بالأُجُورِ ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي ،
وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ ، وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أمْوَالِهِمْ ، قَالَ
: أَوَلَيسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُونَ بِهِ : إنَّ بِكُلِّ
تَسْبِيحَةٍ صَدَقةً ، وَكُلِّ تَكبيرَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَحمِيدَةٍ
صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً ، وَأمْرٌ بالمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ،
وَنَهيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وفي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ قالوا : يَا
رسولَ اللهِ ، أيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أجْرٌ ؟
قَالَ : أرَأيتُمْ لَوْ وَضَعَهَا في حَرامٍ أَكَانَ عَلَيهِ وِزرٌ ؟ فكذَلِكَ
إِذَا وَضَعَهَا في الحَلالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ رواه مسلم
Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu : Sesungguhnya
sebagian dari para sahabat berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
: “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka
mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami
berpuasa, dan mereka bershadaqah dengan kelebihan harta mereka”. Nabi
bersabda : “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk
bershadaqah? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shadaqah, tiap-tiap tahmid
adalah shadaqah, tiap-tiap tahlil adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan
adalah shadaqah, mencegah kemungkaran adalah shadaqah dan persetubuhan salah
seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shadaqah“. Mereka bertanya :
“ Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi
syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
menjawab : “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang
haram, dia berdosa, demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang
halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim).
|
Hubungan Sedekah dengan Otak Kanan dan Kiri
Otak Kiri : Rasional, terkait kecerdasan intelektual
(IQ), logis, realitis, serial, terencana, dan interpersonal. Apakah anda pernah
mendengan istilah : “Mulailah dengan yang kanan?” Menurut DR (HC) Ary Ginanjar
Agustian dan Ippho Santoso, itu artinya mulailah dengan otak kanan.
Nah lalu apa hubungannya sedekah dengan otak kanan ?
Begini, otak kanan itu biasanya identik dengan
sesuatu yang besar, karena terkait dengan imajinasi. Bahkan Albert Einstein
pernah mengatakan “Imajinasi itu lebih utama dari pada ilmu pengetahuan.”
Ternyata kalau ingin bersedekah lebih besar, itu
mutlak diperlukan imajinasi dan kreativitas.
Coba kita lihat bersedekah cara baisa : Jumlahnya
sedikit, biasanya tidak melibatkan banyak orang, tidak melibatkan kreativitas
imajinasi apalagi perasaan. Makanya buat orang yang dominan otak kirinya, ide
bersedekah besar, bersedekah banyak dan lebih besar dari pendapatan itu sangat
sukar diterima apalagi dilaksanakan. [1]
Zakat berasal dari bentukan kata zaka yang berarti
“suci”, “baik”, “berkah”, “tumbuh”, dan “berkembang”. (mu’jam Wasith, I : 39).
Menurut terminologi syariah (istilah), zakat adalah nama bagi sejumlah harta
tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk
dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan
tertentu pula (kifayatul akhyar, I :1/2). Kaitan antara makna secara bahasa dan
istilah ini berkaitan erat sekali, yaitu bahwa setiap harta yang sudah
dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh, dan
berkembang. (at-taubah 103 dan ar-rum 39).
Sering kali sedekah dipergunakan dalam al-qur’an,
tetapi maksud sesungguhnya adalah zakat, misalnya firman Allah SWT dalam surah
at-taubah :60 dan 103. Yang perlu di perhatikan, jika seseorang telah berzakat
tetapi masih memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak
atau bersedekah. Berinfak adalah ciri utama orang yang bertaqwa (albaqarah : 3
dan ali imran :134), ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya (al anfal 3-4),
ciri mukmin yang mengharapkan keuntungan abadi (al-faathir : 29). Berinfak akan
melipatgandakan pahal di sisi allah (al-baqarah 262). Sebaliknya, tidak mau
berinfak sama dengan menjatuhkan diri pada kebinasaan (al-baqarah 195).
Pertanyaannya : apakah pelaksanaan zakat yang murni
dan konsekuen pasti dapat mengentaskan kemiskinan ?
Jawab : dalam sebauh hadis mashur riwayat imam
al-ashbahani, rasulullah saw. Mengatakan ,
“sesungguhnya
Allah SWT telah mewajibkan atas hartawan (orang kaya) muslim suatu kewajiban
zakat yang dapat menanggulangi kemiskinan. Tidak mungkin terjadi seorang fakir
menderita kelaparan atau kekurangan sandang kecuali dikarenakan kebakhilan
hartawan muslim. Ingatlah, Allah SWT akan melakukan perhitungan yang teliti
serta meminta pertanggung jawaban mereka, lalu akan menyiksa mereka dengan
siksaan yang pedih”.
Setidaknya hadits tersebut memberikan dua isyarat
sebagai berikut :
Pertama, kemiskinan dan kefakiran yang diderita umat
bukan semata-mata karena kemalasan mereka dalam bekerja, tetapi diakibatkan juga
oleh ketimpangan dan tidak adilnya pola kehidupan, serta tidak ada tanggung
jawab sosial para hartawan terhadap kaum fakir.
Kedua, jika zakat dikelola (pengambilan dan
pendistribusiannya) dengan baik dan benar, insya allah akan mampu menanggulangi
atau paling tidak memperkecil kemiskinan dan kefakiran yang kini tengah
dihadapi sebagian umat. [2]
Apakah ada ayat al-qur’an yang menyatakan tentang
sedekah ?
Ada. Salah satunya surah an-nisaa ayat 114, Surah
saba’ ayat 39.
Ganjaran orang yang bersedekah. Surah al-hadiid ayat
18
Benarkah sedekah itu akan menghapuskan dosa-dosa
kita ?[3]
Benar, Surah Al-Baqarah 271
Perempamaan seperti apakah yang dijelaskan dalam
surah albaqarah ayat 261 tentang sedekah ?
Ayat tersebut menerangkan bahwa : perumpaan (nafkah
yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan allah
adalah serupa dengan sebutir-sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada
tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (gajaran) bagi siapa yang
dia kehendakan. Dan allah mahaluas karunianya lagi maha mengetahui
Adakah hadis yang menyebutkan allah swt mencintai
orang ebrsedekah ? rasulullah saw pernah bersabda “ sesungguhnya Allah ta’ala itu maha memberi. Dia mencintai kedermawanan
serta akhlak yang mulia. Dia membenci akhlak yang buruk (H.R. Al-Baihaqi,
disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami;.1744).
Mengapa sedekah itu diibaratkan air yang bisa memadamkan api? Sedekahitu
merupakan amalan yang baik sehingga dapat menghapuskan dosa-dosa kita. Hal itu,
sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis : sedekah dapat menghapus dosa
sebagaimana air memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi, disahihkan oleh Al-Albani
dalam shahih at- Tirmidzi)
Bukankah harta kita akan habis jika kita sedekahkan
terus-menerus? Orang yang rajin bersedekah tidak perlu takut hartanya akan
habis. Bahkan, allah swt, akan memberikan rezeki berlipat ganda sebagai
gantinya. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan muslim nomor 2588 yaitu harta
tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan
allah tambahkan kewibawaan baginya.
Selain ayat al-Quran adakah hadis yang menyatakan
bahwa ahli sedekah itu adalah ahli surga ? tentu saja ada. Salah satunya hadis
yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori nomor 3666 dan muslim nomor 1027 yang
berbunyi : orang yang menyumbangkan dua harta di jalan allah, maka dia akan
dipanggil oleh salah satu dari pintu-pintu surga, wahai hamba allah, kemarilah
untuk menuju kenikmatan, jika dia berasal dari golongan orang-orang yang suka
mendirikan sholat, dia akan dipanggil dari pintu sholat, jika berasal dari
kalangan mujahid akan di panggil dari pintu jihad, jika berasal dari golongan
gemar bersedekah akan akan dipanggil dari pintu sedekah.
Benarkah sedekah juga menjauhkan diri kita dari
godaan untuk berbuat curang dalam berdagang ? benar, sedekah akan membuat kita
semakin bertwakal dan bertakwa kepada Allah Swt. Dan menghindari diri kita dari
perbuatan curang Rasulullah SAW bersabda : wahai para pedagang, sesungghunya
setan dan dosa keduannya hadir dalam jaul-beli, maka, hiasilah jual-beli kalian
dengan sedekah. (at-Tirmidzi no. 1208)
0 komentar:
Post a Comment