30 March 2013

SEDEKAH


Sedekah, berasal dari bahasa Arab shadaqah (kayak lagunya Maramis Voice neh. Hehe) yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridha Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fuqaha (ahli fiqih) disebut shadaqah at-tawawwu' (sedekah secara spontan dan sukarela).
Pernah diceritakan pada saat Nabi Ayub AS sedang mandi, tiba-tiba datanglah seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Nabi Ayub AS kemudian menepis-nepis lengan baju yang dikenakannya agar belalang tersebut jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, "Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi kaya?". Kemudian Nabi Ayub AS menjawab, "Ya benar, wahai Sang Pencipta. Demi keagunganMu apalah makna kekayaan tanpa keberkahanMu"
Kisah di atas memiliki hikmah dan menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikaruniakan Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti apapun tanpa ada keberkahan di dalamnya. Adanya keberkahan di dalam harta dan rezeki, meski sedikit akan dapat terasa tercukupi. Sebaliknya, jika keberkahan dalam rezeki tersebut tidak ada, meskipun banyak akan terasa sempit dan meyusahkan.  Agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'."
Sedekah/shadaqah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan di akhirat karena tidak memiliki keberkahan.
Keutamaan dan manfaat sedekah tak bisa dipandang sederhana. Ibadah ini bahkan dikatakan sebagai salah satu ibadah yang bisa menyelesaikan segala bentuk urusan dan permasalahan manusia di muka bumi. Percayakah antum keutamaan dan manfaat sedekah sedemikian rupa? Sedekah merupakan bentuk investasi kita kepada Allah, jadi sangat tidak sesuai dengan hitung-hitungan bisnis dengan manusia. Dalam matematika, 1-1=0, namun dalam ilmu shadaqah 1-1=10. Ini bisa saja terjadi atas izin Allah SWT, sebab sedekah merupakan bentuk ibadah kita kepadaNya. 
Berikut beberapa keutamaan dan manfaat sedekah:

1. Sedekah dapat mengundang datangnya rezeki.
Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Al Qur'an bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hambaNya dengan 10 kebaikan, bahkan dalam ayat lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, "Pancinglah rezeki dengan sedekah."


2. Sedekah dapat menolak bala.
Rasulullah SAW bersabda, "Bersegeralah bersedekah, karena yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah."


3. Sedekah dapat menyembuhkan penyakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah sedekah, sebab sedekah bisa memanjangkan umur.
Selain itu, orang yang rajin bersedekah jiwanya akan menjadi tenang dan tentram sebab ia telah melakukan sebuah pahala. Ketenangan dan ketenteraman jiwa tersebut akan berimbas pada aspek kesehatan seseorang.


4. Sedekah membuat kita kaya.
Tidak ada orang yang menjadii miskin lantaran bersedekah. Sebaliknya, orang yang rajin bersedekah justru akan semakin dibukakan pintu rezekinya, sebab ia telah membantu orang lain yang berada dalam kesulitan.


5. Mendapat balasan pahala dan surga.
Keutamaan dan manfaat sedekah yang paling diharapkan oleh manusia tentu saja adalah imbalan surga. Inilah harapan akhir seorang manusia melakukan berbagai macam bentuk ibadah.

Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah sudah mencintai seorang hambaNya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada pemintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah, InsyaAllah..
Kekuatan dan kekuasaan Allah SWT jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatynya, masihkah kita belum juga tergerak untuk menicntai sedekah?
Wallahu a'lam bishshawab













Pengertian Sedekah
Description: PDF
Description: Print
Description: E-mail

Sedangkan “Sedekah“ secara bahasa berasal dari akar kata (shodaqa) yang terdiri dari tiga huruf : Shod- dal- qaf, berarti sesuatu yang benar atau jujur. Kemudian orang Indonesia merubahnya menjadi Sedekah.
Sedekah bisa diartikan mengeluarkan harta di jalan Allah, sebagai bukti kejujuran atau kebenaran iman seseorang. Maka Rasulullah menyebut sedekah sebagai burhan (bukti), sebagaimana sabdanya :
وعن أبي مالكٍ الحارث بن عاصم الأشعريِّ – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ رسولُ الله – صلى الله عليه وسلم – : الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمان ، والحَمدُ لله تَمْلأُ الميزَانَ ، وَسُبْحَانَ الله والحَمدُ لله تَملآن – أَوْ تَمْلأُ – مَا بَينَ السَّماوات وَالأَرْضِ، والصَّلاةُ نُورٌ ، والصَّدقةُ بُرهَانٌ ، والصَّبْرُ ضِياءٌ ، والقُرْآنُ حُجةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ .كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائعٌ نَفسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُها رواه مسلم

Dari Abu Malik Al harits Bin Ashim Al as’ariy ra.. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Suci adalah sebagian dari iman, membaca alhamdulillah dapat memenuhi timbangan, Subhanallah dan Alhamdulillah dapat memenuhi semua yang ada diantara langit dan bumi, salat adalah cahaya, sedekah itu adalah bukti iman, sabar adalah pelita dan AlQuran untuk berhujjah terhadap yang kamu sukai ataupun terhadap yang tidak kamu sukai. Semua orang pada waktu pagi menjual dirinya, kemudian ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang membinasakan dirinya.” (HR. Muslim).
Sedekah bisa diartikan juga dengan mengeluarkan harta yang tidak wajib di jalan Allah. Tetapi kadang diartikan sebagai bantuan yang non materi, atau ibadah-ibadah fisik non materi, seperti menolong orang lain dengan tenaga dan pikirannya, mengajarkan ilmu, bertasbih, berdzikir, bahkan melakukan hubungan suami istri, disebut juga sedekah. Ini sesuai dengan hadits :
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رضي الله عنه أنَّ ناساً قالوا : يَا رَسُولَ الله ، ذَهَبَ أهلُ الدُّثُور بالأُجُورِ ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي ، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ ، وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أمْوَالِهِمْ ، قَالَ : أَوَلَيسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُونَ بِهِ : إنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقةً ، وَكُلِّ تَكبيرَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَحمِيدَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً ، وَأمْرٌ بالمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وفي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ قالوا : يَا رسولَ اللهِ ، أيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أجْرٌ ؟ قَالَ : أرَأيتُمْ لَوْ وَضَعَهَا في حَرامٍ أَكَانَ عَلَيهِ وِزرٌ ؟ فكذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا في الحَلالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ رواه مسلم

Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu : Sesungguhnya sebagian dari para sahabat berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershadaqah dengan kelebihan harta mereka”. Nabi bersabda : “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershadaqah? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shadaqah, tiap-tiap tahmid adalah shadaqah, tiap-tiap tahlil adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan adalah shadaqah, mencegah kemungkaran adalah shadaqah dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shadaqah“. Mereka bertanya : “ Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab : “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa, demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim).








Hubungan Sedekah dengan Otak Kanan dan  Kiri
Otak Kiri : Rasional, terkait kecerdasan intelektual (IQ), logis, realitis, serial, terencana, dan interpersonal. Apakah anda pernah mendengan istilah : “Mulailah dengan yang kanan?” Menurut DR (HC) Ary Ginanjar Agustian dan Ippho Santoso, itu artinya mulailah dengan otak kanan.
Nah lalu apa hubungannya sedekah dengan otak kanan ?
Begini, otak kanan itu biasanya identik dengan sesuatu yang besar, karena terkait dengan imajinasi. Bahkan Albert Einstein pernah mengatakan “Imajinasi itu lebih utama dari pada ilmu pengetahuan.”
Ternyata kalau ingin bersedekah lebih besar, itu mutlak diperlukan imajinasi dan kreativitas.
Coba kita lihat bersedekah cara baisa : Jumlahnya sedikit, biasanya tidak melibatkan banyak orang, tidak melibatkan kreativitas imajinasi apalagi perasaan. Makanya buat orang yang dominan otak kirinya, ide bersedekah besar, bersedekah banyak dan lebih besar dari pendapatan itu sangat sukar diterima apalagi dilaksanakan. [1]




Zakat berasal dari bentukan kata zaka yang berarti “suci”, “baik”, “berkah”, “tumbuh”, dan “berkembang”. (mu’jam Wasith, I : 39). Menurut terminologi syariah (istilah), zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula (kifayatul akhyar, I :1/2). Kaitan antara makna secara bahasa dan istilah ini berkaitan erat sekali, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. (at-taubah 103 dan ar-rum 39).
Sering kali sedekah dipergunakan dalam al-qur’an, tetapi maksud sesungguhnya adalah zakat, misalnya firman Allah SWT dalam surah at-taubah :60 dan 103. Yang perlu di perhatikan, jika seseorang telah berzakat tetapi masih memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak atau bersedekah. Berinfak adalah ciri utama orang yang bertaqwa (albaqarah : 3 dan ali imran :134), ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya (al anfal 3-4), ciri mukmin yang mengharapkan keuntungan abadi (al-faathir : 29). Berinfak akan melipatgandakan pahal di sisi allah (al-baqarah 262). Sebaliknya, tidak mau berinfak sama dengan menjatuhkan diri pada kebinasaan (al-baqarah 195).

Pertanyaannya : apakah pelaksanaan zakat yang murni dan konsekuen pasti dapat mengentaskan kemiskinan ?
Jawab : dalam sebauh hadis mashur riwayat imam al-ashbahani, rasulullah saw. Mengatakan ,
“sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas hartawan (orang kaya) muslim suatu kewajiban zakat yang dapat menanggulangi kemiskinan. Tidak mungkin terjadi seorang fakir menderita kelaparan atau kekurangan sandang kecuali dikarenakan kebakhilan hartawan muslim. Ingatlah, Allah SWT akan melakukan perhitungan yang teliti serta meminta pertanggung jawaban mereka, lalu akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih”.
Setidaknya hadits tersebut memberikan dua isyarat sebagai berikut :
Pertama, kemiskinan dan kefakiran yang diderita umat bukan semata-mata karena kemalasan mereka dalam bekerja, tetapi diakibatkan juga oleh ketimpangan dan tidak adilnya pola kehidupan, serta tidak ada tanggung jawab sosial para hartawan terhadap kaum fakir.
Kedua, jika zakat dikelola (pengambilan dan pendistribusiannya) dengan baik dan benar, insya allah akan mampu menanggulangi atau paling tidak memperkecil kemiskinan dan kefakiran yang kini tengah dihadapi sebagian umat. [2]
Apakah ada ayat al-qur’an yang menyatakan tentang sedekah ?
Ada. Salah satunya surah an-nisaa ayat 114, Surah saba’ ayat 39.
Ganjaran orang yang bersedekah. Surah al-hadiid ayat 18
Benarkah sedekah itu akan menghapuskan dosa-dosa kita ?[3]
Benar, Surah Al-Baqarah 271
Perempamaan seperti apakah yang dijelaskan dalam surah albaqarah ayat 261 tentang sedekah ?
Ayat tersebut menerangkan bahwa : perumpaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan allah adalah serupa dengan sebutir-sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (gajaran) bagi siapa yang dia kehendakan. Dan allah mahaluas karunianya lagi maha mengetahui

Adakah hadis yang menyebutkan allah swt mencintai orang ebrsedekah ? rasulullah saw pernah bersabda “ sesungguhnya Allah ta’ala itu maha memberi. Dia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia. Dia membenci akhlak yang buruk (H.R. Al-Baihaqi, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami;.1744).
Mengapa sedekah itu diibaratkan  air yang bisa memadamkan api? Sedekahitu merupakan amalan yang baik sehingga dapat menghapuskan dosa-dosa kita. Hal itu, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis : sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi, disahihkan oleh Al-Albani dalam shahih at- Tirmidzi)

Bukankah harta kita akan habis jika kita sedekahkan terus-menerus? Orang yang rajin bersedekah tidak perlu takut hartanya akan habis. Bahkan, allah swt, akan memberikan rezeki berlipat ganda sebagai gantinya. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan muslim nomor 2588 yaitu harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan allah tambahkan kewibawaan baginya.

Selain ayat al-Quran adakah hadis yang menyatakan bahwa ahli sedekah itu adalah ahli surga ? tentu saja ada. Salah satunya hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori nomor 3666 dan muslim nomor 1027 yang berbunyi : orang yang menyumbangkan dua harta di jalan allah, maka dia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu-pintu surga, wahai hamba allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan, jika dia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan sholat, dia akan dipanggil dari pintu sholat, jika berasal dari kalangan mujahid akan di panggil dari pintu jihad, jika berasal dari golongan gemar bersedekah akan akan dipanggil dari pintu sedekah.

Benarkah sedekah juga menjauhkan diri kita dari godaan untuk berbuat curang dalam berdagang ? benar, sedekah akan membuat kita semakin bertwakal dan bertakwa kepada Allah Swt. Dan menghindari diri kita dari perbuatan curang Rasulullah SAW bersabda : wahai para pedagang, sesungghunya setan dan dosa keduannya hadir dalam jaul-beli, maka, hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah. (at-Tirmidzi no. 1208)






[1] Ternyata bersedekah nggak harus ikhlas, Marah Adil Psd. Jakarta, Gramedia. 2010
[2] Prof. DR. K.H. Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis tentang Zakat, Infak, dan Sedekah, Gema Insani, Jakarta.
[3] 101 Info tentang Sedekah for Kids. Ridwan Abqari, Bandung. Mizan.2010

0 komentar:

Post a Comment