Bah, cemana pulak itu…!!! kenapa pulak ko bilang Sumatera Utara mau
dipecah belah begini? Siapa pulak yang berani memecah belah kita seperti
itu, ku pecahkan pulak nanti kepalanya…!!! ” tenang lae Provinsi
Sumatera Utara akan di mekarkan menjadi Lima Provinsi yaitu Provinsi
Sumatera Utara itu sendiri, Provinsi Tapanuli (PROTAP), Provinsi
Sumatera Tenggara (SUMTRA), Provinsi Nias Kepulauan, dan Provinsi
Sumatera Pantai Timur.” ah, tak bisa itu, siapa pulak yang berani
mengusulkan itu? sedangkan Pak Gatot Pujo Nugroho saja belum ada
kerjaannya yang riil terhadap masyarakat Sumatera Utara ini, klen tengok
lah jalan - jalan di Sumut ini masih banyak yang rusak, klen tengok lah
penyandang penyakit kusta di Belawan itu, mereka meminta - minta jadi
pengemis di setiap lampu merah di Kota Medan. cemana lah itu ko pikir.
Begini lae kata orang tu, kalok Provinsi kita ini di mekerkan maka
tingkat pendapatan ekonomi masyarakat akan bertambah, kesejahteraan
sosial akan menjadi maksimal, dan yang paling penting itu lae Anggaran
pun akan semakin banyak masuk lae, tau lah kita itu. Dan katanya to ko
lae bahwa Provinsi Sumatera Pantai Timur akan mendapatkan DAU yang
paling besar nantik. ” Ha… ini yang tak enak tu kan, aku sudah mewanti -
wanti sebenarnya, ketika provinsi baru di mekarkan maka gendangnya itu
dua nya kalo gak jadi Provinsi yang baik maka akan menjadi Provinsi yang
gagal, contohnya Provinsi Banten, klen tengok lah itu, keluarga Ratu
Atut Chosiyah, di Korupsinya semua kan, padahal di Banten masih banyak
sekolah yang tak layak, masih banyak masyarakat yang kekurangan gizi.
“Bah jadi cemana lah itu, pokoknya aku tak mau Provinsi Sumut ini di
Pecah - Pecah seperti itu, tuntaskan dulu semua janji - janji Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten / Kota itu, jika sudah berhasil maka
kita harus mendukung sepenuhnya, jangan ini hanya di jadikan sebagai
lahan baru untuk mempermainkan anggaran dan membelit uang rakyat. Aduh,
entah lah lae, sebenarnya aku pun tak sepakat dan tak setuju lae, aku
kan kuliahnya di Universitas Negeri Medan, jadi yang membuat penelitian
itu dan mengkaji akademis itu dosen ku lae, jadi cemana lah lae, agak
sogan juga aku lae. Makanya dengan ku tulis di kompasiana ini, mudah -
Mudahan Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian dalam negeri menjadi
bahan pertimbangannya. Terlebih lagi keterlibatan Mahasiswa dalam
pembentukan Provinsi ini, kurang terakomodir dan kurang di perhatikan,
apa mungkin karena mahasiswa di Sumut ini diam saja, atau Pemerintah
menunggu chaos dulu baru diperhatikan mahasiswa ini kita pun
tak tahu. Seperti Provinsi Tapanuli ini kan masih tarik ulur dengan
Pemerintah Kota Sibolga, jangan jadikan sejarah akan terulang kembali,
jika dahulu Ketua DPRD Alm.Azis Angkat yang menjadi tumbal dalam
perencanaan Provinsi Tapanuli itu, jangan paksa Mahasiswa untuk mencari
tumbal lain, kita sebenarnya menginginkan Sumatera Utara Harmonis dan
damai di tengah - tengah Heterogen dan jangan jadikan Pemekaran Provinsi
ini menjadi gesekan yang mengakibatkan konflik horizontal.
0 komentar:
Post a Comment