14 June 2016

SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU

 Essay LPDP Batch II ( Tak lolos Wawancara)

“ Perbedaan definisi Sukses menurut seorang anak yatim piatu ”
"Takdir yang membuat kalian menjadi anak yatim piatu
bukan berarti tidak bisa sukses seperti kebanyakan orang.


Saya adalah seorang anak yatim yang ditinggal Ayah pada usia sembilan tahun. Mempunyai tujuh orang bersaudara dan yang terakhir menikmati penghasilan serta kasih sayang seorang Ayah. Mempunyai Ibu yang biasa kami sebut Omak, serta Abang dan Kakak tidak membuat diri ini untuk berputus asa. Omak yang hanya sebatas mengenyam pendidikan hingga kelas tiga Sekolah Dasar tidak membuat patah semangat untuk menghidupi enam Orang anaknya karena yang paling besar telah menikah maka lepas sudah tanggungan dari keluarga. Mendengar kata sukses sudah dari kecil memang menjadi sebuah impian, cita – cita walaupun entah bagaimana wujud sukses itu. Setelah Omak membesarkan kami, saya berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Saya sangat ingat ketika itu, dia hanya berpesan untuk menjadi guru. Alhamdulillah saya diterima di universitas yang memang menghasilkan guru – guru terbaik disana. Universitas Negeri Medan yang dulunya IKIP tempat menggali ilmu dan berproses disana. Belum sampai wisuda, ternyata Allah lebih sayang kepada Ibu saya. Hanya beberapa bulan sebelum wisuda Ibu saya pun meninggal dunia. Keinginan orang tua saya harus saya penuhi sebab baginya guru adalah pekerjaan yang mulia dan yang terpenting bagi saya adalah menjadi guru adalah sebuah wasiat kepada saya. ...Rabbirhamhuma kamaa Robbayani Shoghiro ( ...Ya Allah! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil) Q.S Al Isra’ : 24.
Sukses menurut setiap insan manusia di muka bumi ini berbeda – beda. Ada yang menilai secara objektif maupun subjektif tergantung dari persepsi, defenisi dan pemikirannya masing – masing. Jika langkah awal untuk menuju kesuksesan itu adalah mendefenisikan kesuksesan itu maka inilah defenisi sukses menurut seorang anak yatim piatu di tengah segala keterbatasan yang saya miliki. Sukses adalah kesempurnaan pencapaian dari sebuah tujuan. Saya berpikir bahwa kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT yang Maha Sempurna. Kesempurnaan yang saya maksud di sini adalah ideal. Ada tiga elemen yang harus ditekankan di situ bahwa kesempurnaan, pencapaian dan tujuan. Tiga kata ini yang akan terus menerus melakukan sebuah proses dalam menuju kesuksesan. Sukses adalah tujuan, tetapi proses dan bersyukur atas pencapaian tujuan tersebut adalah kesempurnaan. Sukses terbesar bagi hidup ku adalah bagaimana melalui setiap proses menuju tujuan yang akan saya capai bisa sempurna. Sehingga proses tidak akan pernah menghianati hasil. Bagi saya pada saat ini bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana itu adalah sebuah tujuan dan menjadi dosen bagi calon guru kelak. Namun ada banyak tujuan – tujuan lain yang akan saya perjuangkan demi kebermanfaatan terhadap orang banyak. Karena sukses untuk diri sendiri saja tidak cukup. Bagaimana diri saya bisa jadi bermanfaat buat orang lain adalah sebuah kebahagian yang sangat beriringan dengan kesuksesan itu sendiri.
Dengan segala keterbatasan yang ada dan tanpa dorongan orang tua yang dapat mensupport segala apa yang saya lakukan. Saya akan terus bersemangat untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan saya dimana pun berada. Dengan spirit dan spiritual ini lah yang membuat saya berbeda. Saya telah menemukan pembeda abadi saya dengan yang lain. Setiap keluhan akan menjadi motivasi saya dalam berjuang dan bermanfaat buat orang lain. Semua tingkatan – tingkatan dari tujuan hidup serta capaian – capaian yang idealis yang akan saya perjuangkan saya serahkan semua kepada Allah SWT, bagaimana pun juga manusia berencana dan berusaha, Allah yang akan menentukan. Manusia dituntut untuk selalu berikhitar dan berdoa agar apa yang kita rencanakan dapat di Ridhoi oleh Allah SWT. Takdir masing – masing manusia telah ditetapkan oleh Allah SWT. Diakhir tulisan ini saya teringat perkataan dan nasehat guru dalam hidup saya bahwa “ Takdir yang membuat kalian menjadi anak yatim piatu bukan berarti tidak bisa sukses seperti kebanyakan orang”. Dan terakhir salah satu indikator kesuksesan saya bukan dinilai dari harta yang melimpah dan kedudukan serta jabatan yang saya peroleh namun jauh dari itu semua. Bentuk pengakuan sukses dari orang – orang hebat yang ada dalam perjalanan hidup saya. Sebuah pengakuan dari guru kehidupan bahwa saya sudah sukses hanya itu yang menjadi indikator kesuksesan dalam hidup ini.

0 komentar:

Post a Comment