14 June 2016

KONTRIBUSI KU BAGI INDONESIA

Seleksi Beasiswa LPDP Batch II Tahun 2016


Peran yang telah dan sedang saya lakukan saat ini adalah sebuah kesuksesan dan pencapaian yang sangat luar biasa karena jangan tanya apa yang diberikan Negara kepada mu, tetapi tanya-lah diri mu apa yang sudah engkau berikan kepada negara. Sebuah ungkapan yang menyadarkan bahwa diri ini belum lah ada apa – apanya. Jika yang selama ini saya perbuat hanyalah bentuk dari pengabdian yang diberikan Negara kepada saya yang berasal dari keluarga yang mempunyai keterbatasan ekonomi setelah ditinggalkan oleh seorang kepala keluarga dan yang menjadi tulang punggung bagi keluarga kami. Ditinggalkan oleh seorang Ayah pada usia sembilan tahun yang baru saja menginjakkan kaki di kelas IV Sekolah Dasar memang tidak-lah mudah. Ibu saya yang tidak mempunyai pekerjaan membuat hidup ini serba sulit. Di awal – awal perjalanan hidup, Ibu saya selalu menangis melihat dan menatap kami dengan penuh kesedihan serta ratapan bahwa bagaimana menjalani hidup ini. Walaupun ada yang ditinggalkan oleh almarhum Ayah saya yaitu pensiunan dari pegawai pemerintahan yang pada saat itu beliau hanya tamatan SLTA membuat Ibu saya tidak pasrah dengan keadaan. Menjadi kuli dalam mengambil upahan mencuci di rumah orang lain itu adalah sebuah pilihan bagi Ibu saya. Kami yang berjumlah tujuh orang bersaudara dan saya adalah anak terakhir membuat Ibu saya harus bekerja keras dalam menghidupi anak – anaknya. Kakak saya yang paling tua sudah lepas menjadi tanggungan karena telah menikah dan mempunyai kehidupan serta membangun keluarganya sendiri.

Ketika ada kesempatan saya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, saya sangat bersyukur dan sangat berterima kasih banyak kepada guru – guru saya yang telah banyak berperan bagi masa depan hidup saya. Melanjutkan pendidikan dan hijrah jauh dari Ibu saya membuat keyakinan dan kepercayaan ini semakin tumbuh bahwa saya bisa menjadi orang. Menjadi orang yang berguna buat keluarga, lingkungan masyarakat dan Bangsa Indonesia. Mandiri, berhemat, dan yang pasti optimis terhadap sesuatu menjadikan diri saya banyak melakukan proses walaupun terkadang proses yang saya lakukan sering kali gagal. Semasa saya kuliah di Ibukota Provinsi tepatnya di Medan, saya tinggal di gedung Ummat dan terus aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan ke daerah – daerah pelosok Sumatera Utara. Melakukan dan melakasanakan training serta pemberdayaan masyarakat di pedesaan dengan program perkampungan kerja pelajar serta program pendidikan kepemimpinan kepada pelajar – pelajar yang ada di Sumatera Utara. Melalui Organisasi kepemudaan yang saya ikuti dan aktif menjadi agen of change sebagai agen perubahan membentuk dan memberdayakan masyarakat di pedesaan. Apalagi konsentrasi jurusan saya adalah sebagai pendidik. Jadi sangat berkaitan dengan apa yang akan saya lakukan kedepan buat Bangsa ini. Program study yang saya ambil sewaktu S1 adalah Pendidikan teknik bangunan dimana konsntrasi ilmunya dibidang survey, pemetaan dan topografi. Kontribusi yang riil dan akan saya lakukan adalah mengabdi ke kampus saya dan menjadi tenaga pendidik di sana.

Tidak banyak yang bisa saya lakukan selama ini, saya pun harus menyadari itu, dari semua keterbatasan yang saya miliki bahwa itu adalah sebuah anugerah sekaligus ujian bagi saya karena saya yakin bahwa orang – orang yang diberikan ujian dan cobaan itu nantinya akan menjadi orang yang bermanfaat dan berguna bagi apa pun dan siapa pun.  Sehingga peran yang akan saya lakukan sebagai anak Bangsa adalah terus – menurus mengabdi dan berbhakti kepada Bangsa dan Negeri ini. Menyediakan diri, jiwa raga dan pemikiran untuk menjadikan generasi emas Indonesia yang akan datang menjadi generasi yang benar – benar mempunyai jiwa Nasionalisme sehingga menjunjung tinggi nilai – nilai idealisme Bangsa. Kita harus segera mempersiapkan generasi bangsa ini sebab ditahun – tahun berikutnya persaingan global semakin ketat. Patut kita syukuri bahwa Indonesia akan mendapatkan sebuah bonus demografi dimana masyarakatnya yang berusia produktif akan lebih banyak dari pada masyarakat yang tidak usia produktif. Kita juga harus meyakini bahwa Indonesia akan menjadi Negara yang maju, modern, dan tetap menjungjung tinggi nilai – nilai kebudayan serta Ke-Islaman karena mayoritas penduduknya Islam maka saya mempunyai mimpi dan optimisme bahwa Indonesia bukan hanya sebagai Negara yang maju, namun saya memimpikan negara yang Madani yang di dalamnya terdapat anak – anak muda yang mempunyai jiwa Nasionalisme. Menjadi pendidik di Perguruan Tinggi merupakan langkah strategis yang akan saya lakukan sebab mendidik mahasiswa merupakan hal luar biasa, dan mahasiswa sebagai motor penggerak perubahan Bangsa ini, calon pemimpin dimasa yang akan datang. 

0 komentar:

Post a Comment